Lirik Lagu Tia Monika Yang Kini Viral Di TikTok Berkat Tren Velocity
Lirik Lagu Tia Monika Yang Kini Viral Di TikTok Berkat Tren Velocity diwarnai dengan kemunculan berbagai tren baru yang menggabungkan kreativitas pengguna dengan sentuhan musik.
Salah satu tren yang mencuri perhatian adalah tren “velocity”, yaitu pengeditan video yang memadukan gerakan lambat dan cepat secara artistik seiring dengan irama musik. Fenomena ini telah melahirkan banyak karya konten viral, dan tidak sedikit pula yang menjadikan lagu tertentu sebagai latar suara andalan.
Salah satu lagu yang berhasil mencuat melalui tren ini adalah “Tia Monika”, sebuah karya musik yang dinyanyikan oleh penyanyi bernama Dek Aroel. Lagu tersebut pertama kali dipublikasikan melalui kanal YouTube resmi Abriah Music pada 28 April 2025, dan dalam waktu singkat memperoleh popularitas luas, khususnya di kalangan pengguna TikTok di Indonesia.
Popularitas lagu ini terbukti dari jumlah pengguna TikTok yang telah menggunakan “Tia Monika” sebagai backsound dalam video mereka, yang hingga saat ini tercatat telah melebihi angka 770 ribu unggahan. Angka tersebut terus bertambah setiap harinya seiring dengan menyebarnya tren velocity di berbagai kalangan, mulai dari remaja hingga pengguna dewasa.
Lirik Lagu Tia Monika Yang Kini Viral Di TikTok
Salah satu faktor yang mendorong naiknya pamor lagu ini adalah kekuatan liriknya. Meski lirik “Tia Monika” menggunakan bahasa daerah Aceh, lagu ini mampu menembus batas linguistik dan menyentuh emosi para pendengar dari berbagai daerah. Dek Aroel, selaku pencipta sekaligus penyanyi lagu ini, diketahui menulis sendiri lirik lagunya. Karya tersebut pun berhasil merebut perhatian publik karena kesederhanaan narasi dan kekuatan emosi yang terkandung di dalamnya.
Melalui pilihan kata yang puitis dan melodi yang menyentuh, lagu ini dengan cepat menjadi representasi perasaan cinta yang tulus dan penuh kekaguman terhadap sosok wanita yang diibaratkan sebagai putri kerajaan. Nuansa lokal yang dihadirkan justru menjadi kekuatan utama dalam menghadirkan identitas musik yang autentik, sekaligus memperkaya keragaman budaya dalam industri musik nasional.
Musik latar yang bersifat easy listening, dipadukan dengan ritme yang selaras dengan efek visual velocity di TikTok, menjadi alasan mengapa lagu ini begitu sering digunakan oleh para konten kreator. Pengguna TikTok merasa bahwa lagu ini mampu memperkuat emosi dan pesan dari video yang mereka unggah, terutama dalam konten-konten bertema romansa, memori, maupun refleksi diri.
Respons dan Partisipasi Komunitas Digital
Respons masyarakat digital terhadap lagu “Tia Monika” terbilang luar biasa. Selain memperoleh perhatian dari para pengguna TikTok, sejumlah musisi lokal maupun nasional mulai memberikan penghargaan terhadap keberhasilan Dek Aroel dalam mengangkat bahasa daerah ke panggung media sosial arus utama. Lagu ini juga mendapatkan tempat di berbagai tangga lagu digital serta didengarkan secara luas melalui layanan streaming musik seperti Spotify dan Apple Music.
Salah satu konten kreator yang turut berkontribusi terhadap meluasnya tren ini adalah Aishar Khaled. Dalam beberapa unggahannya, ia menggunakan lagu “Tia Monika” sebagai latar musik video yang berisikan kisah cinta dan perjalanan emosional yang relatable bagi banyak pengguna. Video-videonya mendapatkan jutaan penayangan, dan hal ini turut mendorong peningkatan minat masyarakat terhadap lagu tersebut.
Tak sedikit pula warganet yang mulai mencari tahu makna lirik dari lagu tersebut, bahkan hingga membuat terjemahan ke dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Aktivitas ini mencerminkan tingginya rasa ingin tahu publik terhadap kekayaan budaya lokal, sekaligus menunjukkan bahwa bahasa bukan lagi menjadi penghalang dalam menikmati karya seni.
Pengaruh terhadap Industri Musik Lokal
Keberhasilan “Tia Monika” menjadi viral melalui tren velocity di TikTok membuka diskusi baru mengenai peran media sosial dalam membentuk peta musik Indonesia. Tren ini menunjukkan bahwa musisi daerah memiliki peluang besar untuk dikenal secara nasional bahkan global, asalkan memiliki karya yang autentik dan relevan dengan selera generasi digital.
Pengamat musik sekaligus dosen etnomusikologi dari salah satu universitas di Jakarta, Dr. Ervina Wulandari, menyebut bahwa kemunculan lagu-lagu lokal dalam tren media sosial memberikan harapan baru bagi industri musik tanah air.
“Fenomena seperti ini memperlihatkan bagaimana media sosial mampu menjadi medium distribusi musik yang sangat efektif. Lagu seperti ‘Tia Monika’ membuktikan bahwa identitas lokal bisa diterima luas oleh publik jika dikemas dengan baik dan sesuai dengan tren yang sedang berlangsung,” ungkap Ervina dalam wawancara singkat, Selasa (6/5/2025).
Ia juga menambahkan bahwa tren semacam ini dapat menjadi ruang pembelajaran sekaligus penguatan posisi musik daerah sebagai bagian dari ekosistem budaya nasional yang perlu dilestarikan.
Lirik Penuh Makna
Sebagai tambahan informasi bagi masyarakat yang ingin memahami atau menyanyikan lagu ini, berikut kutipan lirik utama dari lagu “Tia Monika”:
Ee poma neu bantu uloen
Ka jatuh cinta keu sidroe dara
Ureung jih tari sang putri raja
Pakiban cara neu ucap cinta
Dap keudup hate loen dap dup
Bak uloen pandang bodi jih meugup
Keuing ramping lagee biola
Mempesona
Teurasa loen rap pangsan
Oeh diklep mata loen rap reubah
Oeh di senyum ka teuhah babah
Lirik tersebut menyampaikan rasa kagum dan cinta yang mendalam kepada sosok perempuan yang dianggap begitu menawan, baik secara fisik maupun kepribadian. Keseluruhan lagu disusun dengan gaya bahasa puitis dan musikalitas yang halus, memperkuat daya tarik emosionalnya.
Baca Juga : Lirik Stop The Rain Dari Tablo X RM BTS, Punya Makna Mendalam