Lirik Lagu Gaze Adhitia Sofyan, Soundtrack Sore: Istri dari Masa Depan
Lirik Lagu Gaze Adhitia Sofyan, Soundtrack Sore: Istri dari Masa Depan
Lagu “Gaze” karya Adhitia Sofyan menjadi salah satu elemen emosional yang kuat dalam film Sore: Istri dari Masa Depan.
Melalui alunan akustik yang lembut dan lirik berbahasa Inggris yang mendalam, lagu ini menggambarkan nuansa cinta
kehangatan, dan kerinduan dalam konteks waktu dan takdir. Tak heran jika “Gaze” berhasil menjadi salah satu lagu soundtrack film lokal yang paling berkesan bagi para penontonnya.
Dirilis bersamaan dengan pemutaran film pada tahun 2019, lagu ini tetap relevan hingga kini dan kerap diputar ulang
oleh penikmat musik indie di Indonesia. Berikut ulasan lengkap tentang makna lagu “Gaze”, pengaruhnya dalam film, dan bagaimana liriknya membalut emosi penonton.
Tentang Film Sore: Istri dari Masa Depan
Sore: Istri dari Masa Depan merupakan film drama romantis produksi Viu Original yang mengisahkan tentang pria bernama Jonathan, yang secara tiba-tiba bertemu dengan seorang perempuan bernama Sore. Yang mengejutkan, Sore mengaku berasal dari masa depan dan merupakan istrinya.
Dengan premis yang unik dan sentuhan fiksi ilmiah ringan, film ini menyajikan kisah cinta yang manis namun penuh makna. Kehadiran lagu “Gaze” sebagai salah satu soundtrack-nya menjadi bagian penting dalam membangun atmosfer emosional dalam film, terutama pada adegan-adegan yang menggambarkan hubungan mendalam antara dua tokoh utama.
Lirik Lagu “Gaze”: Puitis dan Sarat Makna
Berikut cuplikan lirik dari lagu “Gaze”:
And I gaze at you
With my eyes wide shut
While I stumble down
Into your heart
Lirik ini terdengar sederhana namun menyiratkan kedalaman emosi. Kata “gaze” yang berarti memandang dengan penuh perhatian menjadi simbol dari keintiman yang terbangun di antara dua tokoh utama. Bahkan ketika mata tertutup, ada rasa cinta dan koneksi yang kuat—seakan menunjukkan bahwa cinta bisa dirasakan bahkan tanpa harus melihat secara fisik.
Lirik lainnya:
Every minute now
You grow in me somehow
Like the scent of morning light
Like the echo of goodbye
Pada bagian ini, Adhitia Sofyan menuliskan bagaimana keberadaan seseorang bisa tumbuh dalam diri dengan cara yang sangat personal. Sosok kekasih menjadi bagian dari keseharian, menyerupai aroma pagi dan gema perpisahan yang tidak mudah dilupakan. Ini sejalan dengan tema film yang menyangkut waktu dan hubungan yang melampaui batas-batas logika.
Nuansa Musik yang Menenangkan
Sebagaimana ciri khas Adhitia Sofyan, lagu “Gaze” dibawakan dengan gaya akustik minimalis namun sarat dengan nuansa emosional. Aransemen gitar yang lembut, suara vokal yang tenang, serta nada-nada rendah menciptakan suasana reflektif dan menenangkan. Lagu ini ideal untuk didengarkan saat sendiri, merenung, atau ketika merindukan seseorang.
Musik “Gaze” tak hanya berfungsi sebagai pelengkap film, tetapi juga berdiri kuat sebagai karya musik independen yang mampu menyentuh perasaan pendengarnya. Tak sedikit yang mengaku merasakan kedekatan personal dengan lagu ini, bahkan tanpa mengetahui film yang melatari kehadirannya.
Respons Penonton dan Pecinta Musik
Setelah perilisannya, lagu “Gaze” mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan, terutama para penggemar musik indie dan penonton film Sore. Di berbagai platform musik seperti Spotify dan YouTube, lagu ini memiliki jumlah streaming yang stabil dan selalu masuk dalam playlist “acoustic love” atau “calm indie”.
Komentar netizen banyak yang mengaku terbawa perasaan, bahkan menyebut lagu ini sebagai “teman malam terbaik” atau “lagu untuk merenung tentang waktu dan cinta yang tak bisa kembali.”
Penutup: Lagu yang Abadi dalam Kenangan
Lagu “Gaze” karya Adhitia Sofyan bukan sekadar soundtrack film, tetapi juga sebuah pengalaman emosional yang menyentuh relung hati
siapa pun yang pernah merasakan cinta, kehilangan, atau harapan dalam diam. Liriknya yang puitis dan melodi yang sederhana namun kuat menjadikan lagu ini abadi dalam kenangan.
Baca juga:Lirik Lagu M.I.A – KATSEYE