Lagu Baru Radja ‘Apa Sih’ Diduga Plagiat, Sempat Dihapus dari Spotify

Band Radja kembali menjadi sorotan setelah merilis lagu terbaru berjudul “Apa Sih” yang menuai kontroversi. Lagu ini diduga plagiat karya dari dua musisi dunia, yaitu Rosé BLACKPINK dan Bruno Mars. Tuduhan plagiarisme ini ramai dibicarakan di media sosial, memicu beragam reaksi dari warganet dan pengamat musik.

Tuduhan Plagiarisme

Sejak dirilis pada 21 Desember 2024, lagu “Apa Sih” mendapat perhatian khusus dari para pendengar musik. Banyak yang menilai bahwa aransemen musik dan konsep video klipnya memiliki kemiripan mencolok dengan lagu “APT” milik Rosé serta beberapa elemen dari karya Bruno Mars.


Baca juga artikel lain dari Lyrics of Heart


Beberapa warganet bahkan membandingkan kedua lagu tersebut melalui platform seperti YouTube dan TikTok. Hasilnya, banyak yang menganggap bahwa intro dan bagian chorus dari lagu “Apa Sih” terdengar sangat mirip dengan lagu milik Rosé.

Respons dari Band Radja

Menanggapi tuduhan tersebut, Moldy, gitaris sekaligus pencipta lagu “Apa Sih”, memberikan klarifikasi. Ia mengakui bahwa karya mereka terinspirasi dari musik global yang sedang tren, namun membantah jika dikatakan menjiplak.

“Dalam dunia musik, inspirasi adalah hal yang wajar. Namun, kami tidak mengambil hak cipta dari siapa pun. Lagu ini adalah karya orisinal kami,” tegas Moldy.

Ia juga menyatakan bahwa proses penciptaan lagu ini memakan waktu cukup lama dan sepenuhnya dikerjakan oleh tim Radja tanpa melibatkan unsur Plagiat.

Lagu Sempat Dihapus dari Spotify

Kontroversi ini ternyata berdampak pada ketersediaan lagu “Apa Sih” di platform streaming musik. Pada tanggal 1 Januari 2025, Spotify mengambil langkah tegas dengan menghapus lagu tersebut dari katalognya. Keputusan ini memicu perdebatan di kalangan penggemar musik.

Namun, pada 2 Januari 2025, lagu “Apa Sih” kembali tersedia di Spotify. Tidak ada penjelasan resmi dari pihak Spotify mengenai alasan penghapusan dan pemulihan lagu tersebut.

Respons dari Pengamat Musik

Pengamat musik Aldo Sianturi berpendapat bahwa kasus ini lebih kepada strategi pemasaran yang kontroversial daripada tindakan Plagiat. Menurutnya, Radja memanfaatkan popularitas lagu-lagu global untuk menciptakan sensasi dan menjadi perbincangan publik.

“Dalam industri musik, terkadang kontroversi adalah bagian dari strategi untuk menarik perhatian. Saya melihat ini bukan sebagai plagiarisme, tetapi lebih kepada upaya memanfaatkan tren global,” ujar Aldo.

Video Klip Masih Tersedia di YouTube

Sementara itu, video klip resmi “Apa Sih” masih dapat diakses di platform YouTube. Hingga saat ini, video tersebut telah ditonton lebih dari 1,1 juta kali sejak dirilis. Meskipun menuai kritik, video ini tetap menarik perhatian banyak penonton.

Belum Ada Pernyataan dari Pihak Rosé atau Bruno Mars

Hingga berita ini diterbitkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak Rosé BLACKPINK, Bruno Mars, atau label musik yang menaungi kedua artis tersebut mengenai dugaan plagiarisme ini. Penggemar kedua artis internasional tersebut masih menunggu langkah hukum atau klarifikasi dari pihak terkait.

Kesimpulan

Kontroversi seputar lagu “Apa Sih” menjadi pelajaran penting bagi para musisi untuk lebih berhati-hati dalam menciptakan karya. Dalam era digital saat ini, kemiripan musik dapat dengan cepat terdeteksi oleh pendengar dan memicu tuduhan plagiarisme. Meski demikian, kasus ini juga menunjukkan bahwa strategi pemasaran yang kontroversial masih menjadi salah satu cara efektif untuk menarik perhatian publik.

Bagaimana kelanjutan dari kontroversi ini? Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya.

Baca berita lengkap mengenai topik artikel ini di PikiranRakyat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *