Lirik Lagu M.I.A - KATSEYE

Lirik Lagu M.I.A – KATSEYE

Lirik Lagu M.I.A – KATSEYE

M.I.A, musisi berdarah Sri Lanka-Inggris yang dikenal akan gaya musiknya yang eksperimental dan sarat pesan sosial-politik

kembali mengguncang industri musik dengan single berjudul “KATSEYE”. Lagu ini tidak hanya menjadi karya musikal semata

namun juga membawa narasi kuat tentang identitas, kebebasan, dan ketegasan sikap dalam menghadapi dunia yang penuh pengawasan dan tekanan.

Sebagai seorang seniman yang sejak awal kariernya konsisten menghadirkan suara dari pinggiran, M.I.A menempatkan KATSEYE

sebagai medium ekspresi yang menyentuh isu-isu global sekaligus personal. Lirik lagu ini, seperti karya-karyanya terdahulu, tidak

hanya bersifat hiburan, tetapi sarat akan sindiran, kritik sosial, serta ajakan untuk membebaskan diri dari ketundukan terhadap sistem.


Lirik Lagu M.I.A – KATSEYE

Judul lagu ini sendiri, “KATSEYE”, secara harfiah berarti “mata kucing” atau bisa juga diartikan sebagai penglihatan tajam di kegelapan.

Dalam konteks lirik, istilah ini merujuk pada kemampuan untuk melihat hal-hal yang tersembunyi, membaca situasi, dan bersikap waspada terhadap kontrol sosial yang tak kasat mata.

M.I.A menggunakan metafora ini untuk menyoroti bagaimana masyarakat sering kali dikendalikan secara diam-diam oleh kekuatan yang lebih besar—baik dalam bentuk politik, media, maupun budaya populer.

Lirik-lirik seperti “Got my eyes on the prize, and they don’t lie” dan “Watch the system, don’t comply” mempertegas semangat pemberontakan

yang dibalut dalam alunan beat elektronik yang ritmis dan memikat. Ia berbicara tentang keberanian untuk bersuara dan mempertahankan prinsip, bahkan saat itu berarti harus melawan arus dominan.


Produksi Musik yang Eksperimental

Secara musikal, KATSEYE menampilkan gaya khas M.I.A—perpaduan antara beat elektronik, elemen hip-hop, dan pengaruh musik global, terutama dari Asia Selatan. Musiknya tidak konvensional, penuh lapisan suara yang berani, distorsi ritmis, dan intervensi vokal yang memberi kesan spontan, namun tetap terstruktur dengan rapi.

Dalam produksi lagu ini, M.I.A tetap berpegang pada pendekatannya yang avant-garde. Ia tidak takut bermain-main dengan tempo, efek suara, bahkan memasukkan suara latar seperti sirine atau noise industri yang menambah nuansa distopia dalam lagu. Ini sejalan dengan tema pengawasan dan kontrol yang menjadi benang merah dalam liriknya.


Pesan Sosial yang Konsisten

Sejak awal kemunculannya lewat lagu “Paper Planes” hingga karya-karya seperti “Borders” dan “Bad Girls”, M.I.A tidak pernah

absen dari membawa pesan-pesan tentang ketimpangan sosial, migrasi, identitas etnik, dan hak asasi manusia. Dalam KATSEYE

ia melanjutkan konsistensi ini dengan pendekatan yang lebih simbolik namun tetap kuat.

Lagu ini bisa dianggap sebagai bentuk perlawanan terhadap budaya sensor, pengawasan digital, dan tekanan untuk menyesuaikan diri

dengan norma arus utama. Ia seolah menyuarakan bahwa menjadi “berbeda” atau “melawan sistem” bukanlah sebuah kesalahan, melainkan sebuah pilihan berani yang layak dihormati.


Respons Pendengar dan Dampak Budaya

Sejak dirilis, KATSEYE mendapatkan beragam respons dari pendengar dan kritikus musik. Banyak yang mengapresiasi keberanian M.I.A

untuk terus menyuarakan hal-hal yang dianggap tabu dalam industri musik arus utama. Lagu ini juga menjadi populer di platform

digital dan sosial media karena kekuatan visual dan audio yang ditawarkannya.

Tidak sedikit pula yang menganggap KATSEYE sebagai kelanjutan dari peran M.I.A sebagai “artivist”—seorang artis sekaligus aktivis

yang terus konsisten memperjuangkan ruang bagi suara-suara alternatif di tengah industri hiburan yang serba homogen.


Penutup

“KATSEYE” adalah lebih dari sekadar lagu; ia adalah deklarasi sikap. Dengan balutan irama yang berani dan lirik yang tajam, M.I.A

sekali lagi membuktikan bahwa musik bisa menjadi alat perjuangan dan refleksi diri.

Lagu ini mendorong pendengarnya untuk tetap waspada, berani mempertanyakan sistem, dan yang terpenting, tidak pernah takut untuk melihat kebenaran dengan “mata kucing” mereka sendiri.

Baca juga:Lirik Lagu Baru Lesti dan Rizky Billar – Dilema

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *