Lirik Something for Us All – Charlie Hilton Dan Juga Terjemahannya
Lirik Something for Us All – Charlie Hilton Dan Juga Terjemahannya merupakan salah satu karya musik yang dipopulerkan oleh penyanyi dan penulis lagu asal Amerika Serikat, Charlie Hilton.
Lagu ini tercantum dalam album solo perdananya yang bertajuk Palana, yang resmi dirilis ke publik pada tanggal 22 Januari 2016.
Dengan durasi waktu 3 menit 51 detik, lagu ini menempati urutan kedua dalam daftar lagu yang terdapat di dalam album Palana. Album tersebut memuat total dua belas lagu, termasuk beberapa judul lain yang turut mencuri perhatian seperti “100 Million”, “When I’m Gone” (lagu bonus), dan lagu utama yang menjadi judul album itu sendiri, “Palana”.
“Something for Us All” merupakan karya yang menyentuh secara emosional. Lagu ini mengangkat tema pencarian makna kebahagiaan dan bagaimana konsep tersebut sering kali terasa kabur atau sulit dicapai dalam realitas kehidupan sehari-hari.
Lirik Something for Us All – Charlie Hilton
Charlie Hilton membawakan lagu ini dengan gaya vokal khas yang lembut namun penuh perasaan, didukung dengan aransemen musik yang minimalis namun efektif dalam menyampaikan nuansa lagu.
Lirik lagu ini menyampaikan narasi yang puitis dan reflektif. Dimulai dengan gambaran tentang ketidakpekaan lingkungan terhadap konflik batin seseorang, Charlie menggambarkan bagaimana pergolakan pikiran kerap kali terjadi dalam diam, tidak disadari oleh orang-orang di sekitar.
Ia juga menyentuh isu kehilangan kepolosan masa kanak-kanak akibat berjalannya waktu, yang digambarkan sebagai suatu hal yang tidak dapat dihindari.
Berikut adalah penggalan lirik dan terjemahan lagu “Something for Us All” yang dinyanyikan oleh Charlie Hilton:
The neighbors never hear what kinds of things
Tetangga tidak pernah mendengar hal-hal seperti apa
Are going through my mind
Yang sedang terlintas dalam pikiranku
And children disappear
Dan anak-anak menghilang
Their innocence a victim of time
Kepolosan mereka menjadi korban dari waktu
Bagian ini memberikan gambaran tentang alienasi dan perubahan yang dialami individu seiring berjalannya waktu. Charlie menggunakan metafora “tembok di balik tembok” untuk melukiskan keterbatasan dalam menemukan arah atau pegangan dalam kehidupannya.
Walls behind walls
Tembok di balik tembok
I can’t find the edges to the stage that I’m on
Aku tidak dapat menemukan batas dari panggung tempatku berada
I don’t want to go, but I’m already gone
Aku tidak ingin pergi, tetapi aku sudah pergi
Dan Juga Terjemahannya
Lirik ini menyiratkan kondisi batin yang liminal suatu fase antara kesadaran dan kepergian, antara keinginan untuk tetap dan kenyataan bahwa sesuatu telah berubah.
If happiness is something for us all
Jika kebahagiaan adalah sesuatu yang untuk kita semua
Then go ahead, tell me what it’s like
Kalau begitu, katakan padaku seperti apa rasanya
I don’t even see what it means to be
Aku bahkan tidak memahami apa makna dari keberadaan
Is there anything that’s something all the time?
Adakah sesuatu yang benar-benar konsisten setiap waktu?
Dalam bait berikutnya, Charlie mengajak pendengar untuk merenungi tindakan sehari-hari yang tampak sederhana namun sarat makna. Seperti menyirami tanaman—tindakan yang di satu sisi menunjukkan kepedulian, namun di sisi lain diiringi dengan ketidakmampuan untuk memberikan perhatian lebih atau menahan sesuatu agar tetap pada tempatnya.
We’ve watered all the plants
Kami telah menyiram semua tanaman
But no one’s trying to keep them in their chairs
Namun tidak ada yang mencoba menahan mereka di kursi mereka
Yeah, we do what we can
Ya, kami melakukan apa yang kami bisa
Efficiency is simple to prepare
Efisiensi mudah untuk dipersiapkan
Lines on the clock
Garis-garis pada jam
Like chains on the tires of a slow-moving day
Seperti rantai pada ban di hari yang bergerak lambat
The notes want to stall, but the chords wanna change
Nada-nada ingin berhenti, tetapi akord ingin berubah
Melalui perumpamaan ini, Charlie mengisyaratkan tentang waktu yang terasa berat dan keinginan hati yang bertentangan antara diam dan bergerak, antara mempertahankan kenyamanan dan menjelajah hal baru.
Lagu ini seakan mengajak pendengar untuk mempertanyakan kembali konsep kebahagiaan dan stabilitas yang sering dianggap mutlak.
Secara keseluruhan, “Something for Us All” bukan sekadar lagu pop alternatif biasa. Ia menyampaikan pesan eksistensial yang mendalam dengan cara yang tenang namun menggugah.
Baca Juga : Lirik Lagu Blues Anthem – Jimmy Page Dan Juga Terjemahannya
Dalam lagu ini, Charlie Hilton berhasil menangkap keambiguan kehidupan modern—tentang kesendirian, keterasingan, pencarian makna, dan harapan yang samar namun tetap ada.
Dengan aransemen musik yang tenang namun menghanyutkan, dipadu lirik yang introspektif dan mendalam, lagu ini pantas menjadi bagian dari daftar putar siapa pun yang sedang mencari penghiburan dalam bentuk refleksi batin.
“Something for Us All” menawarkan perenungan, bukan jawaban, dan barangkali justru di situlah letak keindahannya.